Cara Membuat Kompos di Rumah

Pernahkah anda melewati tempat pembuang sampah ? yang legal ataupun ilegal ? apa reaksi anda ? menatap jijik ? menutup hidung ? atau bilang jorok amat sih tempatnya.

Sadarkah anda bahwa kita juga memiliki andil dalam mengotori bumi ini, walaupun anda bilang, saya sudah iuran sampah tiap bulan, sampah ditempat saya diangkut tukang sampah tiap hari. Tapi tahukah anda kemana sampah-sampah itu dibuang ? Yakinkah anda sampah itu dibuang ditempat yang sebenarnya ? Kalau benar iya ? Apakah anda yakin bahwa sampah-sampah itu tidak akan menimbulkan masalah dikemudian hari ?

Salah satu masalah terbesar yang dialami bumi saat ini adalah sampah, Berton-ton sampah dihasilkan tiap hari, memang ada sebagian sampah yang dibuang ditempatnya untuk kemudian diolah menjadi energi listrik ataupun didaur ulang. tapi sebagian besar lagi, dibuang begitu saja. menumpuk dan terus menggunung. Yang pada akhirnya  menimbulkan bau busuk dan manjadi sumber penyakit.

Tapi sebenarnya ada cara mudah yang bisa kita lakukan untuk ikut andil dalam menyelamatkan bumi tercinta ini, setidaknya untuk tidak ikut mengotorinya dengan sampah.  Dengan memanfaatkan barang-barang disekitar kita, kita bisa mengolah sampah-sampah yang kita hasilkan dari kegiatan rumah tangga kita menjadi KOMPOS. Mau tau caranya ? Baca terus artikel ini.

Keranjang Takakura.
Bagi yang belum pernah mendengar tentang Keranjang Takakura, akan saya tuliskan sedikit sejarah Keranjang Takakura.

Keranjang Takakura adalah keranjang komposter (pembuat kompos) yang ditemukan oleh Mr. Koji TAKAKURA dari Jepang. Selama kurang lebih setahun, Mr. Takakura bekerja mengolah sampah dengan membiakkan bakteri tertentu yang ’memakan’ sampah organik tanpa menimbulkan bau dan tidak menimbulkan cairan.

Dalam pelaksanaan penelitiannya, Mr. Takakura mengambil sampah rumah tangga, kemudian sampah dipilah dan dibuat beberapa percobaan untuk menemukan bakteri yang sesuai untuk pengomposan tak berbau dan kering. Jenis bakteri yang dikembang biakkan oleh Takakura inilah yang kemudian dijadikan starter kit bagi keranjang Takakura. Hasil percobaan itu, Mr. Takakura menemukan keranjang yang disebut ’Takakura Home Method’ yang dilingkungan masyarakat lebih dikenal dengan nama ‘Keranjang Takakura.’

Sampah Yang Bisa Diolah
  • Sisa sayuran.
    Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi. Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya. Untuk sayuran yang bersantan, lakukan hal yang sama.
  • Sisa nasi.
  • Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.
  • Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan lain-lain). Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak.

Cara Membuat Komposter Keranjang Takakura

 
  • Persiapkan wadah atau keranjang berukuran 40 liter atau yang sekiranya cukup untuk menampung sampah. Pilihlah keranjang yang berlubang-lubang kecil untuk sirkulasi udara. (lihat gambar) Tempatkan keranjang pada tempat yang teduh, tidak kena hujan dan sinar matahari langsung serta memiliki sirkulasi udara yang bagus. Letakkan penyangga (batu bata atau bisa yang lain) pada bagian bawah keranjang agar aliran udara bisa masuk.
  • Masukkan sekam kedalam suatu wadah dan tempatkan pada bagian bawah keranjang. Bantalan sekam berfungsi menyerap air, mengurangi bau dan mengontrol udara agar mikroba berkembang dengan baik. Sebenarnya bantalan sekam tidak mutlak, tapi sebaiknya digunakan.
  • Cari kardus bekas yang muat masuk kedalam keranjang untuk menampung bahan-bahan yang akan dikomposkan. Letakkan kardus di atas bantalan sekam.
  • Isi wadah dengan kompos yang sudah jadi kurang lebih setebal 5 cm. Kompos tersebut berfungsi sebagai starter proses pengomposan karena di dalamnya terkandung mikroba-mikroba pengurai. Bila Anda belum memiliki kompos yang digunakan untuk starter, anda dapat membelinya di toko-toko tanaman.
  • Masukkan bahan yang akan dikomposkan. Bahan-bahan yang akan dikomposkan sebelum dimasukkan ke keranjang harus dipotong kecil-kecil ukuran 2 cm x 2 cm. Semakin kecil ukuran akan semakin cepat terurai. Jika terlalu basah, tambahkan sekam atau serbuk kayu gergajian.
  • Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bila perlu tambahkan selapis kompos yang sudah jadi. Agar kompos beraroma jeruk, anda bisa menambahkan kulit jeruk ke dalam keranjang.
  • Untuk memastikan proses pengomposan berjalan, letakkan tangan kita 2 cm dari kompos. Bila terasa hangat, dapat dipastikan proses pengomposan bekerja dengan baik. Jika tidak, percikkan sedikit air untuk memicu mikroorganisme bekerja. Bisa jadi kompos terlalu kering sehingga memerlukan air.
  • Lakukan kegiatan tersebut berulang-ulang selama 40 – 60 hari. Bahan yang telah menjadi kompos akan berwarna hitam, tidak berbau dan tidak becek.
Catatan
  • Satu keranjang dapat memuat sampah yang dihasilkan oleh satu keluarga yang beranggotakan 7 orang. Sampah yang diolah maksimal 1,5 kg per hari, semakin sedikit sampah maka proses pengomposan akan semakin cepat berlangsung.


Cara Pemanenan
  • Bila kompos di dalam Keranjang Takakura telah penuh, ambil 1/3-nya dan kita matangkan selama seminggu di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sisanya yang 2/3 bisa kita gunakan kembali sebagai starter untuk pengolahan berikutnya.